Senin, 26 Desember 2011

korea utara,negara yang penuh misteri

KOMPAS.com — Kematian Kim Jong Il membuat Korea Utara berduka. Mari kita melongok "bangsa yang serba tertutup" itu dari kacamata orang-orang yang pernah berkunjung ke sana. Salah satunya dikisahkan oleh Brit Simon Cockerell, pekerja pada sebuah biro perjalanan yang sudah lebih dari 100 kali masuk keluar Korut, yang pernah menetap di Beijing, China.
Saat pertama Cockerell mengunjungi Korut, dia mendapat kesan betapa bersihnya negeri itu. Tidak ada polusi udara di Pyongyang. Ini amat berbeda dengan Beijing yang udaranya sangat kotor. Pyongyang juga tidak "dikotori" papan reklame dan lalu lintas tak macet.
Salah satu peristiwa langka di Pyongyang ialah kebiasaan mereka melakukan senam aerobik di pagi hari dengan rekan satu "unit kerja". Pada saat istirahat makan siang, para pekerja juga mengisinya dengan merangkai sebuah jaring atau net, atau membuat garis di jalan untuk membentuk lapangan voli, demi mengisi waktu.
"Kota ini seperti kota mati sepanjang minggu. Hanya ada sedikit bar di Pyongyang, tetapi sudah tutup sejak pukul 22.00. Tidak ada keramaian di kota ini. Ini sebuah kenyataan aneh karena kota ini dihuni oleh sekitar 3 juta orang," kata Cockerell di situs CNN.
Dia telah mengunjungi Korut lebih dari 100 kali. "Tidak ada hiruk-pikuk keramaian. Segala sesuatunya berlangsung begitu singkat, sekitar lima menit. Biasanya, pada hari pertama Anda akan mengatakan kepada diri Anda sendiri, 'Gila, saya saat ini sedang berada di Korut, ke mana saja warganya'?"
Korut adalah masyarakat pekerja. Di sini, hari kerja berlangsung selama enam hari, dan anak-anak lebih sering berada di sekolah. "Pada akhir pekan mungkin saja Anda bisa melihat orang-orang bermain atau berada di taman," kata Cockerell.
"Ini sebuah negara yang sangat miskin. Orang tidak menghabiskan uang karena tidak memilikinya, dan tak banyak orang yang mampu membeli."
Cockerell bekerja di sebuah perusahaan pariwisata, Koryo Group, yang berpusat di Koryo.
Nicholas Bonner, yang juga tinggal di Beijing, mendirikan perusahaan yang menawarkan wisata mulai dari dua hari kunjungan ke Pyongyang hingga 16 malam perjalanan di seluruh negeri.
Para pelanggan khas Koryo adalah petualang dan pelancong baik-baik. Banyak pelancong menikmati perjalanan mereka. Kadang Anda bisa saja melihat seorang pria aneh tampak menyeberangi jalan sambil mungkin mencurigai Anda. Bisa saja mereka itu mata-mata.
Tak bisa bertanya
Apakah akan lebih tertarik jika berada di sana? Sungguh tidak ada hal yang bisa diketahui dengan pasti. Anda tidak dapat meminta pertolongan dari seseorang dan mendapatkan jawaban pertanyaan. Negeri ini penuh misteri.
Salah satu alasan mengapa hanya ada sedikit mobil di Pyongyang tidak lain karena sulitnya mendapatkan bahan bakar. BBM impor sangat mahal.
Bersenang-senang, minum minuman keras, dan menari tidak dilarang, tetapi kebanyakan orang lebih suka menghabiskan waktu mereka di rumah dengan teman dan keluarga. Berkurangnya polusi tidak berarti ada komitmen kuat pemerintah untuk mengatur kualitas udara.
"Meski demikian, tidak berarti tidak ada kegiatan industri di sini, atau bukan sedang terjadi kesulitan ekonomi," kata Cockerell.
Dalam beberapa tahun terakhir, Cockerell melihat pedagang China menjual pakaian. "Pakaian dijual murah, modelnya sangat terbatas. Hanya sedikit orang yang menggunakan telepon seluler," katanya.
Menurut Cockerell, para wisatawan tidak boleh membawa telepon seluler saat masuk ke negeri itu, tetapi akan mendapatkannya kembali ketika meninggalkan negeri itu. Akan tetapi, iPad, komputer, dan perangkat digital seperti membaca, diperbolehkan. Kondisi ini sudah berlangsung bertahun-tahun lamanya.
Koryo dapat mendatangkan sekitar 1.500 turis asing ke Korut, termasuk kunjungan dua hari senilai sekitar 700 euro. Cukup banyak juga turis yang melakukan perjalanan selama 16 hari. Selama tur yang panjang ini, Koryo menggunakan pesawat carter swasta untuk terbang ke pantai barat atau daerah tujuan wisata lain walau bisa juga menggunakan kereta api.
Sebagian besar bangunan di Pyongyang dirancang berbentuk kotak dan datar. Kota ini dihiasi dengan monumen-monumen raksasa aneh. Gambar pemimpin Kim Jong Il bertebaran di banyak tempat. Tidak ada agama yang terorganisasi dengan baik di sini, dan hanya ada sedikit gereja di Pyongyang. "Saya yakin orang merasakan kehancuran yang luar biasa itu saat ini," kata Cockerell. (CAL)

Rabu, 14 Desember 2011

bunga kimilsungia,tanda cinta indonesia untuk korea utara

cinta adalah kesegaran dan keharuman bunga yang dikirim Tuhan untuk membuat dunia tersenyum.Parasnya laksana embun menyambut pagi , dan mengilhami bunga untuk menebarkan keharuman dimusim semi, mengilhami kumbang untuk meresapi tentang keindahan sari (Kahlil Gibran).

Kimilsungia,nama bunga ini tentu terdengar aneh di telinga kita orang indonesia,tapi bagi rakyat korea utara nun jauh disana,nama ini tentu sangat akrab dengan telinga mereka.Nama kimilsungia,bunga sejenis anggrek yang aslinya berasal dari Makasar ini,sesungguhnya diberikan oleh Presiden Republik Indonesia yang pertama,Ir.Soekarno.Nama ini merupakan akronim dari,Kim Il Sung (nama pemimpin korea utara yang pertama kali berkunjung ke Indonesia) dan Indonesia.Tidak salah memang kalau sampai saat ini,masih banyak yang memuja Bung Karno di negeri ini.Dengan segala kekurangan dan kelebihannya,bangsa ini,perlu berbangga pernah melahirkan sosok pemimpin yang mampu membawa bangsa ini menjadi negeri yang terpandang di dunia.Bukti sederhananya,’hanya’dengan diplomasi sekuntum bunga,Bung Karno mampu menjadikan negeri ini begitu dikenal dikalangan rakyat Korea Utara,sampai saat ini.

Didalam buku biografinya ’Bung Karno,Penyambung Lidah Rakyat’.Beliau dengan gamblang mencoba mendifiniskian dirinya sebagia berikut.”Sukarno adalah seorang manusia perasaan. Seorang pengagum. Ia menarik napas pandjang apabila menjaksikan pemandangan jang indah. Djiwanja bergetar memandangi matahari terbenam di Indonesia.Ia menangis dikala menjanjikan lagu spirituil orang negro. Aku bersjukur kepada Jang Maha Pentjipta, karena aku dilahirkan dengan perasaan halus dan darah seni.

Jelas,hanya sosok perasalah yang mampu melihat keindahan sebuah bunga.Sehingga Bunga Kimilsungia bisa menjadi tanda cinta Indonesia buat negeri Korea Utara.Cerita cinta negeri ini dengan negerinya Kim Jong il (putera dari Kim II Sung)ini,bermula di Kebun Raya Bogor.


Pada 13 April 1965, Presiden Korea Utara Kim Il Sung melakukan kunjungan diplomatik ke Indonesia.Pada kesempatan kunjungan itu, Presiden Indonesia Soekarno mengajak Kim Il Sung berjalan-jalan ke Kebun Raya Bogor, sebuah taman besar tempat tumbuhnya berbagai jenis tanaman. Ketika mereka berjalan-jalan di taman itu sambil menikmati indahnya suasana, Kim Il Sung berhenti sejenak untuk menikmati deretan anggrek jenis “dendrobium” asal Makassar, yang sedang mekar.Melihat sejawatnya tertarik dengan bunga itu, Bung Karno langsung memberikan bunga anggrek tersebut kepada Kim Il Sung. Hadiah itu sekaligus sebagai hadiah ulang tahun untuk sang tamu.
Pada saat itu juga, Bung Karno berinisiatif untuk memberikan nama kepada bunga tersebut. Muncullah nama “Kimilsungia”, perpaduan nama Kim Il Sung dan Indonesia.


Sejak itulah, Kimilsungia diabadikan sebagai bunga nasional Korea Utara, sekaligus sebagai simbol persahabatan Indonesia dan Korea Utara.”Diplomasi bunga” ala Soekarno itu akhirnya menjadikan Indonesia sebagai negara istimewa di hati rakyat Korea Utara. (http://www.antaranews.com/view/?i=1240456234&c=ART&s=SPK).

Sejak itulah cinta itu bersemi begitu indah,kutipan Kahlil Gibran Sang Pujangga Cinta diatas cukuplah kiranya sebagai gambarannya.Di Korut sana bunga kimilsungia dirawat dan dikembangkan.Jika di Indonesia bunga itu hanya memiliki tiga kuntum setiap tangkai,disana bunga itu bisa berkembang menjadi enam sampai tujuh,tiap tangkai.Untuk mengenangnya di Korea Utara selalu digelar Festival Bunga Kimilsuinga,yang pertama kali digelar pada tahun 1999.  

“Setiap penyelenggaraan agenda tahunan itu pula Pemerintah Indonesia menjadi satu-satunya negara yang mendapat kehormatan untuk memberikan sambutan pada acara pembukaan festival,” kata Dirjen Pariwisata Departemen Kebudayaan dan Pariwisata Wardiyatmo. (http://www.antaranews.com/view/?i=1240456234&c=ART&s=SPK).

GELAR AKADEMIS DI INDONESIA SEKARANG BAK GELAR KAUM FEODAL YANG TAK BERGUNA BAGI BANGSA INI.

Gelar akademis seperti S1, S2, DOKTOR, PROFESSOR, sekarang menggantikan gelar kaum feodal seperti Raden Mas, Raden, KRT, dst.-nya, artinya GELAR AKADEMIS SEKARANG TIDAK BERMAKNA APA-APA, TIDAK MENJAMIN SAMASEKALI PENYANDANGNYA dan KELOMPOK PENYANDANGNYA DAPAT MENGUBAH BANGSA dan NEGARA INI MENJADI BANGSA YANG BESAR, BANGSA YANG BERKEMAMPUAN MENCIPTAKAN TEKNOLOGI TINGGI, BANGSA YANG MAMPU BERDIRI DI ATAS KAKINYA SENDIRI, BANGSA YANG BERPOLA PIKIR CERDAS dalam BERSAING SECARA NASIONAL MAU PUN INTERNASIONAL/GLOBAL, DAN CERDAS DALAM MEMAHAMI MAKNA AYAT-AYAT SUCI SEBUAH KITAB SUCI. BISA-BISA BAHKAN MEMBAWA BANGSA INI KE KEHANCURAN DENGAN MERAJALELANYA KAUM KORUPTOR DAN PELAKU KKN LAINNYA DALAM BANGSA INI, dan AKHIRNYA JUSTRU MEMBAWA BANGSA INI MENJADI BANGSA BUDAK/KULINYA BANGSA-BANGSA ASING/BARAT/AS.

@wonny suryasumirat

Senin, 12 Desember 2011

foto kim il sung dan soekarno

siapa bilang bung karno tidak pandai dalam berdiplomasi,bung karno sangat pandai dalam berdiplomasi salah satunya dengan pemimpin korea utara kim il sung

                                           bung karno dan kim il sung di kebun raya bogor,tahun 1965


                                           bung karno dalam kunjungannya ke korea utara tahun 1964

bung karno juga pernah menghadiahi kim il sung sebuah bunga hasil persilangan bunga anggrek yang dikemudian hari bunga itu dinamai kimilsungia dan bunga kimilsungia kemudian menjadi bunga nasional korea utara

Minggu, 11 Desember 2011

Mental Feodal Para Pejabat dan Elite kita Masih Tebal

Pejabat dan para elite kita masih tebal kulit feodalnya, sehingga maunya duduk2 enak dikursi kerajaannya, sementara rakyatnya harus melayani mereka, artinya, pejabat dan para elite kita biasa hidup enak, tidak biasa berpikir keras, ya gilirannya tidak kreatif, karena biasa dilayani. Dan itu terjadi di segala bidang, termasuk bidang pariwisata, biasa hidup enak, biasa berpikir gampangan ("Polisi Tidur" contoh cara berpikir gampangan, malas menegakkan hukum : "Silahkan anda ngebut, tapi saya/kami halangi", bukannya memasang rambu LL, dan menegakkan hukum), biasa dilayani, makanya tidak kreatif, demikianlah tercermin bagaimana para birokrat kita mengurus Pariwisata.

@wonny suryasumirat

Jumat, 09 Desember 2011

joseph stalin&adolf hitler

joseph stalin dan adolf hitler dua tokoh besar di abad ke-20,meskipun berbeda ideologi stalin seorang komunis dan hitler seorang fasis keduanya tetap dijadikan ikon besar sampai saat ini,banyak orang-orang di hampir seluruh dunia ini terkagum-kagum dengan dua tokoh besar ini,kedua tokoh ini memiliki banyak skill diantaranya ahli pidato,mempunyai kharismatik tinggi dan tegas serta disiplin.banyak pemimpin-pemimpin dunia terkagum-kagum dengan kedua tokoh ini diantaranya sebut saja muammar al gadafi mantan pemimpin libya,saddam hussein mantan pemimpin iraq dan pemimpin zimbabwe robert mugabe.

meskipun kedua tokoh ini dikagumi banyak orang dan pemimpin-pemimpin dunia tapi dalam sejarahnya keduanya saling bermusuhan dalam perang dunia ke II,keduanya juga punya banyak catatan kelam dalam sejarah hidup mereka berdua,tapi meskipun begitu bnayak orang-orang yang tetap menyukai dan mengidolakan mereka berdua,VIVA JOSEPH STALIN-ADOLF HITLER!!!

Rabu, 07 Desember 2011

fasisme myanmar


                                                           bendera republik myanmar




myanmar sebelum terjadi kup tahun 1962 merupakan negara demokrasi,tapi setelah terjadi kudeta militer yang dipimpin jendral ne win dan kroni-kroninya,myanmar berubah menjadi negara fasis otoriter,tidak jarang banyak rakyat myanmar dibunuh karena menentang rezim yang berkuasa,banyak rakyat myanmar yang tidak betah dengan rezim ini kabur atau mengungsi ke negara tetangga tercatat lebih dari 200000 rakyat myanmar memilih mengungsi daripada tinggal di negaranya sendiri,bahkan majalah national geographic edisi agustus 2011 mengatakan negara myanmar ini punya anekdot kecil yang berbunyi "negara mengeksploitasi sumber daya alam dan sumber daya manusia tapi hasil dari eksploitasi tersebut hanya untuk pemerintah saja,sedangkan rakyat harus mengais rezekinya sendiri",dalam bidang perekonomian myanmar hanya bergantung pada hasil tambang dan energi yang kebanyakan dijual ke china atau negara tetangga terdekat,bahkan gaji buruh di myanmar hanya sekitar 85000 sebulan dan pendapatan perkapita rakyat myanmar hanya sekitar 2 dollar perhari

meskipun myanmar sudah melaksanakan pemilu tahun 2010 dan referendum tahun 2011,tapi tetap saja junta militr tetap pemegang kuat kunci pemerintahan di myanmar,bahkan preseiden myanmar saat ini yaitu thein shein hanya menukar seragamnya yang militer kemudian menjadi baju sipil.meskipun begitu tampaknya myanmar sudah memulai membuka dirinya dan tidak tertutup lagi seperti dahulu,myanmar sudah membebaskan aung san suu kyi tokoh demokrasi myanmar,membebaskan 200 tawanan politik dan mensahkan undang-undang kebebasan berekspresi.




tambahan:(ketika terjadi aksi protes damai yang dilaksanakan pada 8-8-1988,militer myanmar menembaki demonstran dan menewaskan kira-kira 3000 sampai 10000 orang tewas,belum termasuk orang-orang yang tewas karena menentang rezim atau ketahuan membelot)

sumber:www.wikipedia.com
            www.moreorless.au.com

misteri G30S

Ada peristiwa kecil, namun dibesar-besarkan oleh Kelompok Bayangan Soeharto, sehingga kemudian menjadi sangat penting dalam sejarah Indonesia. Peristiwa itu adalah sakitnya Bung Karno pada awal Agustus 1965.
Dalam buku-buku sejarah banyak ditulis bahwa sakitnya Bung Karno pada saat itu adalah sangat berat. Dikabarkan, pimpinan PKI DN Aidit sampai mendatangkan dokter dari RRT. Dokter RRT yang memeriksa Bung Karno menyatakan bahwa Bung Karno sedang kritis. Intinya, jika tidak meninggal dunia, Bung Karno dipastikan bakal lumpuh. Ini menggambarkan bahwa Bung Karno saat itu benar-benar sakit parah.
Dari peristiwa itu (seperti ditulis di berbagai buku) lantas dianalisis bahwa PKI – yang saat itu berhubungan mesra dengan Bung Karno – merasa khawatir pimpinan nasional bakal beralih ke tangan orang AD. PKI tentu tidak menghendaki hal itu, mengingat PKI sudah bermusuhan dengan AD sejak pemberontakan PKI di Madiun, 1948. Menurut analisis tersebut, begitu PKI mengetahui bahwa Bung Karno sakit keras, mereka menyusun kekuatan untuk merebut kekuasaan. Akhirnya meletus G30S.
Ini alibi rekayasa Soeharto yang mendasari tuduhan bahwa PKI adalah dalang G30S. Ini juga ditulis di banyak buku, sebab memang hanya itu informasi yang ada dan tidak dapat dikonfirmasi, karena pelakunya – Bung Karno, DN Aidit dan dokter RRT – ketiga-tiganya tidak dapat memberikan keterangan sebagai bahan perbandingan. Bung Karno ditahan sampai meninggal. Aidit ditembak mati tanpa proses pengadilan; sedangkan dokter RRT itu tidak jelas keberadaannya. Itulah sejarah versi plintiran.
Tetapi ada saksi lain selain tiga orang itu, yakni saya sendiri dan Wakil Perdana Menteri-II, dr. Leimena. Jangan lupa, saya adalah dokter yang sekaligus dekat dengan Bung Karno. Saya juga mengetahui secara persis peristiwa kecil itu.
Yang benar demikian: memang Bung Karno diperiksa oleh seorang dokter Cina yang dibawa oleh Aidit, tetapi dokternya bukan didatangkan dari RRT, melainkan dokter Cina dari Kebayoran Baru, Jakarta, yang dibawa oleh Aidit. Fakta lain: Bung Karno sebelum dan sesudah diperiksa dokter itu juga saya periksa. Pemeriksaan yang saya lakukan didampingi oleh dr. Leimena. Jadi ada tiga dokter yang memeriksa Bung Karno.
Penyakit Bung Karno saat itu adalah: masuk angin. Ini jelas dan dokter Cina itu juga mengatakan kepada Bung Karno di hadapan saya dan Leimena bahwa Bung Karno hanya masuk angin. DN Aidit juga mengetahui penyakit Bung Karno ini. Mengenai penyebabnya, sayalah yang tahu. Beberapa malam sebelumnya, Bung Karno jalan-jalan meninjau beberapa pasar di Jakarta. Tujuannya adalah melihat langsung harga bahan kebutuhan pokok. Jalan keluar-masuk pasar di malam hari tanpa pengawalan yang memadai sering dilakukan Bung Karno. Nah, itulah penyebab masuk angin.
Tetapi kabar yang beredar adalah bahwa Bung Karno sakit parah. Lantas disimpulkan bahwa karena itu PKI kemudian menyusun kekuatan untuk mengambil-alih kepemimpinan nasional. Akhirnya meletus G30S yang didalangi oleh PKI.
Kabar itu sama sekali tidak benar. DN Aidit tahu kondisi sebenarnya. Ini berarti bahwa kelompok Soeharto sengaja menciptakan isu yang secara logika membenarkan PKI berontak atau menyebarkan kesan (image) bahwa dengan cerita itu PKI memiliki alasan untuk melakukan kudeta.
Ketika Kamaruzaman alias Sjam diadili, ia memperkuat dongeng kelompok Soeharto. Sjam adalah kepala Biro Khusus PKI sekaligus perwira intelijen AD. Sjam mengaku bahwa ketika Bung Karno jatuh sakit, ia dipanggil oleh Aidit ke rumahnya pada tanggal 12 Agustus 1965. Ia mengaku bahwa dirinya diberitahu oleh Aidit mengenai seriusnya sakit Presiden dan adanya kemungkinan Dewan Jenderal mengambil tindakan segera apabila Bung Karno meninggal. Masih menurut Sjam, Aidit memerintahkan dia untuk meninjau kekuatan kita dan mempersiapkan suatu gerakan. Pengakuan Sjam ini menjadi rujukan di banyak buku.
Tidak ada balance, tidak ada pembanding. Yang bisa memberikan balance sebenarnya ada lima orang yaitu Bung Karno, Aidit, dokter Cina (saya lupa namanya), Leimena dan saya sendiri. Tetapi setelah meletus G30S semuanya dalam posisi lemah. Ketika diadili, saya tidak diadili dengan tuduhan terlibat G30S, sehingga tidak relevan saya ungkapkan.
Kini saya katakan, semua buku yang menyajikan cerita sakitnya Bung Karno itu tidak benar. Aidit tahu persis bahwa Bung Karno hanya masuk angin, sehingga tidak masuk akal jika ia memerintahkan anak buahnya, Sjam, untuk menyiapkan suatu gerakan. Ini jika ditinjau dari logika: PKI ingin mendahului merebut kekuasaan sebelum sakitnya Bung Karno semakin parah dan kekuasaan akan direbut oleh AD. Logikanya, Aidit akan tenang-tenang saja, sebab bukankah Bung Karno sudah akrab dengan PKI? Mengapa PKI perlu menyiapkan gerakan di saat mereka disayangi oleh Presiden Soekarno yang segar bugar?
Intinya, pada bulan Agustus 1965 kelompok bayangan Soeharto jelas kelihatan ingin secepatnya memukul PKI. Caranya, mereka melontarkan provokasi-provokasi seperti itu. Provokasi adalah cara perjuangan yang digunakan oleh para jenderal AD kanan untuk mendorong PKI mendahului memukul AD. Ini taktik untuk merebut legitimasi rakyat. Jika PKI memukul AD, maka PKI ibarat dijebak masuk ladang pembantaian (killing field). Sebab, AD akan – dengan seolah-olah terpaksa – membalas serangan PKI. Dan, serangan AD terhadap PKI ini malah didukung rakyat, sebab seolah-olah hanya membalas. Ini taktik AD Kubu Soeharto untuk menggulung PKI. Jangan lupa, PKI saat itu memiliki massa yang sangat besar, sehingga tidak dapat ditumpas begitu saja tanpa taktik yang canggih.
Tetapi PKI tidak juga terpancing. Pelatuk tidak juga ditarik meskipun PKI sudah diprovokasi sedemikian rupa. Mungkin PKI sadar bahwa mereka sedang dijebak. Peran Aidit sangat besar, dengan tidak memberikan instruksi kepada anggotanya. Tetapi toh akhirnya PKI dituduh mendalangi G30S, walaupun keterlibatan langsung PKI dalam peristiwa itu belum pernah diungkap secara jelas.
Pelaku G30S adalah tentara dan gerakan itu didukung oleh Soeharto yang juga tentara. Sedangkan Aidit langsung ditembak mati tanpa proses pengadilan.

SUMBER:http://purniawan.wordpress.com/2011/10/03/salah-satu-fakta-g30s-pki/