Senin, 18 Februari 2013

BUKTI AMRIK MEMBANTU PEMBERONTAK PRRI/PERMESTA

Pemerintah Pusat melalui KSAD Mayor Jenderal Nasution melakukan pesiapan guna melakukan operasi militer terhadap kedudukan Permesta di Sulawesi. operasi ini di sebut Operasi Saptamarga I dengan pimpinan Letkol Soemarsono dengan rincian sasaran Sulawesi Utara bagian Tengah pada bulan Maret 1958 Palu dan Donggala telah direbut oleh APRI(Angkatan Perang Republik Indonesia) dan Pasukan Mobile Brigade, di bawah pimpinan Kapten Frans Karangan Dikabarkan bahwa komandan. Akhir Maret 1958, Permesta mendapatkan bantuan gerombolan Jan Timbuleng (Pasukan Pembela Keadilan/PPK) juga turut bergabung gerombolan pemberontak lainnya, kurang lebih 300 orang dari satu kelompok (Sambar Njawa) yang dipimpin Daan Karamoy. Serta bekas istri Jan Timbuleng, Len Karamoy sebagai komandan pasukan, menawarkan diri untuk melatih sebuah laskar wanita untuk Permesta (PWP). serta mereka Pula melakukan rencana untuk menyerang Jakarta. Namun secara bertahap. rencana ini di beri nama Operasi Djakarta II. Rencana Operasi Djakarta II itu adalah sebagai berikut: a. merebut kembali daerah Palu/Donggala yang telah dikuasai Tentara pusat;lalu menyerang dan menduduki Balikpapan. b. sasaran kedua adalah Bali; c. sasaran ketiga adalah Pontianak; d. sasaran terakhir adalah Jakarta.

Operasi ini bertujuan untuk menekan Pemerintah Pusat agar mau berunding dengan PRRI. dan pada 13 April 1958 pesawat pesawat milik AUREV menyerang lapangan udara Mandai Makassar serta tempat tempat lainya seperti Ternate,Balikpapan dan Donggala dan serangan yang paling fatal adalah serangan terhadap Kapal Hang Tuah yang sedang bersandar di pelabuhan Balikpapan.menyebabkan Kapal tersebut tenggelam. Pada tanggal 18 mei 1958 dilakukanlah Operasi Mena II di bawah Komando Letkol. KKO Huhnholz untuk merebut lapangan udara Morotai di sebelah utara Halmahera. mayor Soedomo selaku Kepala Staf memerintahkan tuk berlayar ke Pulau Tiaga di lepas Pantai Ambon dengan di dukung Pesawat P-51 Mustang dan B-26 serta Pasukan Gerak Cepat,Pasukan Angkatan Darat dan Gabungan Marinir. Lalu Datanglah serangan dari Allen Pope menggunakan Pesawat B-26 Invader. sebelumya ia telah menyerang Ambon setelah terbang dari Mapanget. Seketikapun Allen Pope menukikan Pesawatnya untuk menyerang kedudukan Pasukan APRI. melihat tanda bahaya para awak yang berada di dalam Kapal dengan serentak melakukan tembakan balasan. hampir seluruh Pasukan yang ada di dalam Kapal melakukanya. Mulai dengan Penagkis udara, Senapan Serbu, Senapan Otomatis, Senapan Infanteri bahkan Pistol. di sisi lain bantuan untuk Pemerintah Pusat pun datang dari penerbang bernama Ignatius Dewanto dengan menggunakan Pesawat kopkit P-51. Dewanto langsung memacu pesawatnya dan lepas landas. untuk membantu iring iringan ALRI yang diserang. Tetapi Dia tidak menemukan B-26 AUREV. Ferry Tank (Tangki bahan bakar cadangan) dilepas di laut. Lalu terlihatlah konvoi kawan kawanya yang diserang B-26 milik AUREV buruannya. Dengan cepat ia mengejar Dewanto lalu mengambil posisi di belakang lawan. Roket ditembakkan namun, berkali-kali lolos, disusul dengan tembakan 6 meriam 12,7, karena jaraknya lebih dekat, memungkinkan ia dapat mengenainaya lebih besar. Dewanto yakin tembakannya mengenai sasaran. Lalu semua awak yang berada di dalam Kapal melihat pesawat milik AUREV itu terbakar. lalu terlihatlah dua buah Parasut yang jatuh,ada yang jatuh di sebuah pohon, serta luka terhempas karang. lalu kedua orang itu adalah Allen Pope dan Harry Rantung, Pope adalah seorang penerbang bayaran asal Amerika Serikat. yang sedang melakukan tugas untuk membantu Permesta dalm Pemberontakan. Akibat semua ini adalah melemahnya kekuatan Permesta di udara. menyebabkan Apri dengan mudah menguasai setiap Wilayah yang semula diduduki Permesta. Kemudian Pasukan RPKAD bersiap untuk menyerang mapanget namun mengalami Kegagalan serta menewaskan Miskan, seorang Prajurit dan Sersan Mayor Tugiman,

Setelah Pasukan RPKAD gagal kemudian AURI menyerang Mapanget dengan Pesawat P-51 Mustang. dengan sasaran menembak awak Canon anti Udara pertempuran sengit pun terjadi para awak Canon anti udara, Permesta terus melakukan penembakan terhadap pasukan AURI secara Terus menerus. bahkan, dari merka ada yang sampai terpental namun tidak mengalami luka, lalu kembali memegang Canon Anti Udara mereka maisng masing. dari akhirnya serangan ini kembali tidak membuahkan hasil. para Canon Anti Udara Permesta menjadi Pahlawan karena berhasil mengusir setiap serangan yang selalu datang.sebelumnya,mereka juga sempat merontokan 3 pesawat milik AURI.AURI pun mengakui keunggulan Pertahanan udara Permesta yang mereka nilai paling tersulit selama Melakukan Operai Militer. kebanyakan dari mereka adalah Pasukan Ex-KNIL jadi sudah sangat terlatih walaupun umur mereka banyak yang sudah tua,namun berkat pengalaman yang mereka miliki. mereka dapat berbuat banyak. Sementara itu Gubernur Sulawesi Andi Pangerang menyatakan Pembekuan segala Aktivitas yang Berkaitan dengan Permesta. dan kemudian Amerika Serikat menarik segala bantuanya terhadap Permesta. karena malu terhadap Pemerintah Pusat setelah pesawat yang di kemudikan Pope terjatuh, yang membongkar segala bantuan Amerika terhadap Permesta, Sebelum pesawat itu jatuh Amerika Serikat, dengan sangat bersikeras menyatakan bahwa mereka sama sekali tidak terlibat dengan PRRI maupun Permesta. Seperti yang dikutip oleh John Foster Dulles “Apa yang terjadi di Sumatera adalah urusan dalam negeri Indonesia. AS tidak ikut campur dalam urusan dalam Negeri Negara lain” Kemudian, Eisenhower selaku Presiden Amerika Serikat, mengadakan jumpa pers terkait Peristiwa yang terjadi di Sumatera dan Sulawesi,serta penemuan beberapa senjata buatan AS. isi dari jumpa pers itu adalah: “Senjata-senjata yang ditemukan oleh ABRI. adalah senjata yang dengan mudah dapat ditemukan di pasar gelap dunia. Di samping itu, sudah biasa di mana ada konflik pasti akan ditemukan tentara bayaran”Tetapi tuduhan bahwa Amerika Serikat terlibat disini semakin nyata, setelah tubuh Pope digeledah dan terdapat beberapa identitas tentang dirinya. seperti surat keterangan yang mengizinkan Pope memasuki semua fasilitas militer AS di Philpina. Juga ada kartu klub perwira di pangkalan itu.

Hal ini membuat Amerika benar-benar kehilangan muka di dunia.bahkan segala buku yang mengisahkan sepak terjang CIA selalu memojokan Amerika. Untuk meraih Hati Presiden Soekarno. Amerika menawarkan bantuan senjata. serta bersedia mengimpor beras kepada Indonesia dengan bayaran Rupiah,selain itu dengan sangat terpaksa, Amerika menghentikan segala bantuannya kepada PRRI dan Permesta. sehingga membuat keduannya semakin melemah. Sementara itu peperangan antara Pemerintah pusat dan Permesta semakin gencar. saling menguasai beberapa tempat terjadi. pada tanggal 17 Pebruary 1959 Permesta secara serentak melakukan serangan besar besaran yang di beri nama operasi "Operation Djakarta Special One". Tujuan dari serangan itu adalah. menduduki beberapa Kota Srategis seperti; Langowan, Tondano dan Amurang-Tumpaan. untuk menhancurkan segala Prasarana musuh. Namun demikian,operasi tersebut mengalami kegagalan walaupun Permesta sempat menduduki beberapa tempat. namun hanya untuk beberpa jam saja. karena tempat tersebut berhasil direbut oleh Pasukan APRI dan AURI.

Setelahnya pasukan APRI dan AURI berhasil menduduki beberapa tempat yang sebelumnya merupakan basis terkuat dari Permesta.

PERNAH DENGER AGRESI MILITER BELANDA I & II 1945-1949??

TAU SIAPA YG BIAYAI??? AMERIKA. Hahahahah

Setelah Jerman jatuh, dan Eropa mulai melakukan Pembangunan, Melalui Marshall Plan AS, Belanda adalah satu2nya negara yg secara tertulis dibantu secara finansial tidak hanya utk pembangunan, tp juga utk KOLONISASI HINDIA BELANDA.

Berkat dukungan AS ini lah Den Haag melakukan Embargo ekonomi thd RI yg baru merdeka pada 17-9-1945. Lalu melalui LAND LEASE, AS memberikan HIBAH RANPUR & ALAT PERANG berupa ratusan pesawat P47-Thunderbolt, P41-Kitty Hawk, ratusan Tank Stuart & Grandlee, ribuan Jeep willys, ribuan senjata & gear tempur M1-Garand, Thompson bekas kampanye militer AS di Asia Pasifik !!! GRATIS !!! Yang semuanya akan DIGUNAKAN BELANDA untuk Agresi Militer di Indonesia.

Sekali lagi GRATIS !!!

Makanya pasukan Belanda di Indonesia selama Agresi mengenakan seragam loreng tipe Frog Camo yg digunakan USMC AS. Tidak hanya itu, Belanda diberikan dana cash $60 juta dollar utk modal invasi ke Indonesia.

Juga diberikan SUPPORT NAVAL (angkatan Laut) SEAG (basis militer Inggris yg bermarkas di Burma. Pendaratan pertama, adalah Surabaya 1945 yang terjadi PEMBOMAN oleh kapal2 perang inggris & pesawat2 P47-Thunderbolt AS yang menyebabkan 30 ribu pejuang tewas.

Begitu juga, pada Agresi militer Belanda II thn 1948, adalah pesawat2 AS P41-Kitty Hawk yg melakukan PEMBOMAN di lap.terbang Maguwo, Jogjakarta.

MASIH BERPIKIR INDONESIA HUTANG BUDI KEPADA AS??

Sabtu, 05 Januari 2013

MENGENALI SISA BOM WAKTU PERANG DINGIN & PROVOKASI KAPITALIS-BARAT TERHADAP EKSISTENSI KOREA UTARA


Korea Utara, secara resmi disebut Republik Demokratik Rakyat Korea (Hangul: 조선민주주의인민공화국, Chosŏn Minjujuŭi Inmin Konghwaguk) adalah sebuah negara di Asia Timur, yang meliputi sebagian utara Semenanjung Korea.
Ibu kota dan kota terbesarnya adalah Pyongyang. Zona Demiliterisasi Korea menjadi batas antara Korea Utara dan Korea Selatan. Sungai Amnok dan Sungai Tumen membentuk perbatasan antara Korea Utara dan Republik Rakyat Cina. Sebagian dari Sungai Tumen di timur laut merupakan perbatasan dengan Rusia. Penduduk setempat menyebut negara ini Pukchosŏn (북조선, "Chosŏn Utara").

Korea Utara termasuk dalam negara satu-partai di bawah Front Penyatuan yang dipimpin oleh Partai Buruh Korea. Pemerintahan negara mengikuti ideologi Juche, yang digagas oleh Kim Il-sung, Pemimpin pertama negara ini. Juche menjadi ideologi resmi negara ketika negara ini mengadopsi konstitusi baru pada 1972, kendati Kim Il-sung telah menggunakannya untuk membentuk kebijakan sejak sekurang-kurangnya awal tahun 1955.

Tidak sedikit kalangan intelektual & komprador Kapitalis-Barat di Indonesia mempersamakan, mengidentifikasikan atau mendudukkan posisi Korea Utara sbg. Negara Komunis. Padahal, ideologi Junche sama sekali tidak sama dg komunisme & berusia lebih tua dari ideologi Marxisme maupun Kapitalisme.
Ideologi Junche kurang lebih adalah prinsip kehidupan bahwa "manusia menguasai segala sesuatu dan memutuskan segala sesuatu", shg lbh dekat dg prinsip2 filsafat Eksistensialisme. Walau demikian, istilah Juche tidak dapat diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris atau bahasa yang lain.

Seperti umumnya provokasi Kapitalis-Barat dan para kompradornya di Indonesia terhadap Marhaenisme yang dianggap pula sejalan dengan Marxisme-Leninisme/
Maoisme atau setara Komunisme.
Pembenaran inilah yang menjadi alasan politik Kapitalis-Barat melalui para Kompradornya di Indonesia selalu berupaya mengenyahkan kepemimpinan Bung Karno sejak awal Proklamasi, menggandeng para tokoh pro-Barat Indonesia sampai akhirnya tercapai mengacaukan Indonesia pada peristiwa 1 Oktober 1965.

Rabu, 26 Desember 2012

15 ALASAN KENAPA MALAYSIA MEMBENCI INDONESIA

1. Indonesia jauh lebih besar wilayah dan penduduknya dibanding Malaysia.

2. Pasukan Tempur Indonesia jauh lebih hebat dan disegani di dunia dibanding Malaysia

3. Indonesia merebut kemerdekaan dengan berperang melawan penjajah. Malaysia hanya mengemis meminta kemerdekaan dari Inggris

4. Indonesia adalah negara merdeka, bukan negara boneka Inggris dan Amerika seperti halnya Malaysia yang menuruti segala perintah Inggris dan Amerika seperti anjing peliharaan

5. Budaya asli Indonesia begitu banyak dan beragam, tidak seperti Malaysia yang tidak punya budaya sama sekali dan hanya bisa mencuri budaya bangsa lain

6. Indonesia mempunyai Sumber Daya Alam yang jauh lebih banyak dari Malaysia. Bahkan lambang negara Malaysia memakai gambar Harimau Sumatra ( Indonesia )

7. Indonesia mempunyai Bali, tujuan wisata nomor satu dunia, dan wisata indonesia lainnya yang indah alamnya. Malaysia iri dan ingin mencuri Tari Pendet Bali

8. Indonesia adalah negara muslim terbanyak di seluruh dunia.

9. Indonesia termasuk G20, dan Malaysia jauh di belakang.

10. Malaysia tidak bisa membuat baju tentara sendiri sehingga harus memesan dari PT.Sritex Indonesia.

11. Bahasa Indonesia jauh lebih indah,maju dan rapih daripada Bahasa Melayu Malaysia yg belum berevolusi

12. Wanita Indonesia jauh lebih cantik daripada wanita Malaysia sehingga pria Malaysia lebih memilih wanita Indonesia. Contohnya adalah Manohara dan Bunga Citra Lestari

13. Dunia musik Indonesia jauh lebih keren dan bermutu daripada musik melayu Malaysia,sehing­­­ga artis musik Indonesia sangat terkenal di Malaysia (tdk usah di sebutkan siapa saja dh pd tau kok)

14. Candi Borobudur dan Pulau Komodo adalah salah satu 7 Keajaiban Dunia,Malaysia tidak punya keajaiban dunia dan bahkan membuat Menara Petronas dengan meniru desain Candi Prambanan

15. Dan inilah alasan paling konyol Malaysia membenci Indonesia, karena bendera Indonesia jauh lebih sederhana daripada bendera Malaysia yang sangat mirip dengan bendera Amerika.

Selasa, 25 Desember 2012

Sekilas Faksi-faksi Perjuangan Palestina

HAMAS

Hamas adalah akronim dari Harakat al-Muqawwamatul Islamiyyah (bahasa Arab: حركة المقاومة الاسلامية , secara harfiah "Gerakan Perlawanan Islam"'), yaitu sebuah gerakan dan partai politik Palestina berhaluan Islamis yang dibentuk pada tahun 1987 untuk melakukan perlawanan terhadap pendudukan Israel di Palestina. Pada tahun 2006, partai ini memenangkan pemilu parlemen Palestina. Sejak awal Februari 2007, kelompok ini terlibat konflik dengan kelompok Fatah akibat kekalahan kelompok Fatah di pemilu parlemen 2006. Selain sebagai partai politik, Hamas juga merupakan lembaga sosial (firqah ijtima'iyyah).

Syekh Ahmad Yassin, salah satu pendiri Hamas, yang dibunuh Israel pada tanggal 22 Maret 2004, adalah seorang guru kelahiran 1 Januari 1929, yang mencatatkan organisasi Mujama al-Islami Hamas ini secara legal di Israel pada 1978. Ia berpijak ke Ikhwanul Muslimin yang didirikan Hasan al-Banna pada 1928 di Mesir. Pemerintah Israel kala itu justru menyokong Hamas, yang hanya berkutat di bidang sosial, moral, dan pendidikan. Tel Aviv juga memanfaatkan Hamas untuk menyaingi kepopuleran Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) yang dipimpin Yasser Arafat.


Syeikh Ahmad Yasin

Matthew Levitt dalam bukunya, Hamas: Politics, Charity, and Terrorism in the Service of Jihad, menulis, Hamas yang akronim dari Harakat al-Muqawama al-Islamiya atau Gerakan Perlawanan Islam didirikan pada 14 Desember 1987. Organisasi ini merupakan pengembangan dari Ikhwanul Muslimun—yang berpusat di Mesir—cabang Palestina.

Berkembang sebagai organisasi karitas, Hamas diam-diam juga berkembang sebagai organisasi bersenjata. Hal ini baru terkuak di akhir 1987. Yassin, alumnus Universitas Al-Azhar, Mesir, meluncurkan Harakat Muqawama al-Islamiya — disingkat Hamas — yang berarti Gerakan Perlawanan Islam.

Tujuan pendirian Hamas dicantumkan di aktanya: "mengibarkan panji-panji Allah di setiap inci bumi Palestina". Dengan kata lain: melenyapkan bangsa Israel dari Palestina dan menggantinya dengan negara Islam. Hamas baru ini dibidani Yassin dan tujuh orang berpendidikan tinggi: Abdul Aziz al-Rantissi (dokter spesialis anak), Abdul Fatah Dukhan dan Muhammad Shamaa (keduanya guru), Isa Nashar dan Abu Marzuq (insinyur mesin), Syekh Salah Silada (dosen), dan Ibrahim al-Yazuri (farmakolog).

Hamas didirikan sebagai bentuk ketidakpuasan terhadap organisasi-organisasi perlawanan Palestina yang lebih dahulu dalam menghadapi Israel. Mereka dinilai lembek dan cenderung kompromistis. Fatah, misalnya, membuka dialog dengan Israel.

Peluncuran Hamas menemukan momentumnya dengan kebangkitan Intifadah I, yang bergolak di sepanjang Jalur Gaza. Anak-anak Palestina tak gentar melawan tentara Israel dengan batu-batu sekepalan tangan. Sejak itu, sayap-sayap militer Hamas beroperasi secara terbuka. Mereka meluncurkan sejumlah serangan balasan—termasuk bom bunuh diri—ke kubu Israel.


Ahmadinejad mengucapkan selamat kepada Ismail Haniyeh atas keberhasilan Hamas dlm menangkal agresi Israhell selama 8 hari.

Pada Agustus 1993, Arafat duduk semeja dengan Perdana Menteri Israel Yitzhak Rabin. Hasilnya adalah Deklarasi Oslo. Rabin bersedia menarik pasukannya dari Tepi Barat dan Jalur Gaza serta memberi Arafat kesempatan menjalankan sebuah lembaga semiotonom yang bisa "memerintah" di kedua wilayah itu. Arafat "mengakui hak Negara Israel untuk eksis secara aman dan damai". Hamas tidak menyetujui perjanjian ini.

Pada tahun 1999, Hamas diberangus di Yordania. Raja Yordania Abdullah menuduh Hamas menggunakan tanah Yordania untuk kegiatan ilegal, dan sekutu Hamas mencoba untuk mengganggu perjanjian damai antara Yordania dan Israel. Tahun itu, Jordan menangkap para pemimpin Hamas, termasuk Meshaal, Mousa Abu Marzuk, dan lima prang lainnya sekembalinya mereka ke Yordania setelah mengunjungi Iran. Mereka dituduh menjadi anggota organisasi terlarang oleh Jordan, kepemilikan ilegal senjata ringan dan granat tangan, penipuan, dan penggalangan dana ilegal. Khaled Meshaal akhirnya diusir dari Yordania. Pada tahun 2001, ia pindah ke Damaskus, Suriah, dan akhirnya berkantor di sana. Pada bulan Februari 2012, ketika kerusuhan di Suriah terjadi, Meshal meninggalkan Suriah dan kembali ke Qatar.


Khaled Meshaal & Bashar Assad

Pada Januari 2006, Hamas melangkah ke arena politik formal. Secara mengejutkan, mendulang kemenangan—meraih 76 dari 132 kursi dalam pemilihan anggota parlemen Palestina. Hamas mengalahkan Fatah, partai berkuasa sebelum pemilu saat itu. Kabinet yang didominasi orang Hamas terbentuk.


JIHAD ISLAM

Gerakan Jihad Islam Palestina  (bahasa Arab: حركة الجهاد الإسلامي في فلسطين, Harakat al-Jihād al-Islāmi fi Filastīn) adalah organisasi perlawanan Palestina yang disebut sebagai kelompok teroris oleh Amerika Serikat, Uni Eropa, Inggris, Jepang, Kanada dan australia. Tujuan pendiriannya adalah pemusnahan negara Israel dan Palestina dengan penggantian sebuah negara baru yang disebutnya sebagai Negara Islam.

Jihad Islam Palestina [biasa disebut Jihad Islam / Islamic Jihad] dibentuk setelah beberapa anggota Ikhwanul Muslimin Mesir melihat bahwa organisasi tersebut tidak melakukan upaya yang cukup untuk mencegah Israel menduduki wilayah Palestina. Mereka merasa seolah-olah Ikhwanul Muslimin tidak membantu perjuangan Palestina.  Pada tahun 1979, setelah terinspirasi oleh Revolusi Iran 1979, Fathi Shaqaqi dan Abd al-Aziz Awda mendirikan kelompok ini untuk memperjuangkan kedaulatan Palestina dan membebaskannya  dari Israel.


Brigade Al-Quds [Sayap Militer Jihad Islam Palestina]

Shaqaqi dan Awda melakukan operasi di luar Mesir sampai tahun 1981 ketika kelompok ini akhirnya diusir dari Mesir setelah pembunuhan Presiden Anwar Sadat yang menandatangani perjanjian damai dengan Israel [Camp David Agreement]. Jihad Islam melanjutkan perjuangannya di Gaza sampai akhirnya kelompok ini hijrah ke  Lebanon pada tahun 1987. Sementara di Lebanon, kelompok ini menerima dukungan dari Hizbullah dan akhirnya mengembangkan hubungan dekat dengan organisasi yang berbasis di Lebanon tersebut.  Pada tahun 1989, Jihad Islam pindah ke Damaskus, di mana kelompok ini tetap berkantor di sana sampai Juli 2012, ketika akhirnya mereka memutuskan untuk  memindahkan kantor pusatnya ke Iran.

Dalam bendera organisasi ini tertulis sebuah ayat Al Quran “Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridloan) Kami, benar-benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik” (Q.S. 29 Al-Ankabut : 69). Ayat tersebut sekaligus menguraikan tujuan dari gerakan tersebut.

Kelompok ini saat ini berbasis di ibukota Suriah, Damaskus, tetapi mereka juga berkantor di Beirut, Teheran dan  Khartoum. Keuangan organisasi ini diyakini berasal dari Suriah dan Iran. Kelompok ini terutama beroperasi di Tepi Barat dan Jalur Gaza. Benteng utamanya di Tepi Barat adalah kota Hebron dan Jenin. Jihad Islam beranggotakan kurang dari 1000 personel terdiri dari insinyur kimia, rekrutan, dan relawan. Karena ukuran organisasi yang kecil, Jihad Islam tidak mampu untuk menjalankan operasi dalam skala besar,  sehingga sebagai mereka sangat bergantung pada organisasi-organisasi lain seperti Hizbullah dalam dukungan keuangan.


FATAH

Fatah (bahasa Arab: فتح "penaklukan") atau Harakat at-Tahrir al-Wathani al-Filasthini atau Gerakan Nasional Pembebasan Palestina, adalah sebuah partai politik di Palestina yang didirikan pada tahun 1958. Partai ini memiliki tujuan untuk mendirikan negara Palestina di daerah yang sedang menjadi tempat konflik Israel dan Palestina. Fatah sebenarnya secara teknis bukan merupakan partai politik, namun adalah faksi terbesar dalam PLO, sebuah konfederasi multipartai.

Istilah "Fatah" juga memiliki makna religius dalam hal itu adalah nama surat ke-48 dari Alquran, yang menurut beberapa tafsir memuat rincian cerita Perjanjian Hudaybiyah. Selama dua tahun setelah perjanjian damai Hudaybiyah, banyak memeluk Islam meningkatkan kekuatan pihak Muslim. Pelanggaran terhadap perjanjian ini dengan Quraisy  telah memicu penaklukan Mekkah. Preseden Islam ini dikutip oleh Yasser Arafat sebagai pembenaran untuk itu menandatangani Persetujuan Oslo dengan Israel [thn 1993].


Fatah didirikan pada tahun 1958 atau 1959 oleh sekelompok warga Palestina yang menempuh pendidikan di Kairo, Mesir; salah satunya Yasser Arafat. Setelah Perang Enam Hari pada tahun 1967, Fatah muncul sebagai kekuatan yang dominan dalam dunia politik di Palestina. Pada akhir 1960-an, Fatah bergabung dengan PLO dan pada tahun 1969 menjadi pemimpin dalam PLO. Sejak saat itu, Arafat menjadi pemimpin PLO dan Fatah hingga meninggal dunia pada tahun 2004. Posisinya sebagai ketua Fatah digantikan Faruq al-Qaddumi. Kelompok ini terlibat konflik dengan kelompok Hamas setelah kemenangan kelompok Hamas pada Pemilu parlemen tahun 2006 lalu di Palestina.

Pertempuran Karameh: Sepanjang tahun 1968, Fatah dan kelompok-kelompok bersenjata Palestina adalah target dari Angkatan Bersenjata Israel (IDF) yang beroperasi di Desa Karameh, Yordania, di mana markas Fatah - serta kamp pengungsi menengah Palestina - berada. Nama kota "Karameh" adalah kata dalam bahasa Arab yang berarti "martabat," yang ditinggikan sebagai simbolisme kepada orang-orang Arab, terutama setelah kekalahan Arab pada tahun 1967.

Pada malam tanggal 21 Maret 968, IDF menyerang Karameh dengan persenjataan berat, kendaraan lapis baja, dan jet tempur. Fatah merebut posisinya, mengejutkan militer Israel. Ketika pasukan Israel mengintensifkan kampanye mereka, Tentara Yordania terlibat, menyebabkan Israel mundur untuk menghindari perang skala penuh. Pada akhir pertempuran, hampir 150 militan Fatah tewas, serta dua puluh tentara yang tewas di pihak Yordania, sementara dua puluh delapan tentara tewas di pihak Israel. Meskipun angka kematian pihak Arab [Fatah-Jordan] yang lebih tinggi, Fatah menganggap diri mereka sebagai pemenang karena penarikan cepat tentara Israel.

Black September: pada akhir tahun 1960an, ketegangan antara Palestina dan pemerintah Yordania meningkat tajam, elemen perlawanan Arab bersenjata berat telah menciptakan "negara dalam negara" di Yordania, akhirnya mengendalikan beberapa posisi strategis di negara itu. Setelah kemenangan mereka dalam Pertempuran Karameh, Fatah dan milisi Palestina lainnya mulai mengambil kendali dari kehidupan sipil di Yordania.

Pada tahun 1970, pemerintah Yordania kembali mendapatkan kembali kontrol atas wilayahnya, dan hari berikutnya, Raja Hussein menyatakan darurat militer. Pada 25 September, tentara Yordania mendominasi pertempuran, dan dua hari kemudian Arafat dan Hussein sepakat untuk serangkaian gencatan senjata. Tentara Yordania menimbulkan korban berat pada Palestina - termasuk warga sipil - sekitar 3.500 korban jiwa. Dua ribu pejuang Fatah berhasil masuk Suriah. Mereka menyeberangi perbatasan ke Lebanon untuk bergabung dengan Fatah di negara itu, di mana mereka mendirikan markas baru mereka.

Sekelompok besar pejuang gerilya yang dipimpin oleh Fatah komandan lapangan Abu Ali Iyad melancarkan serangan ofensif terhadap Angkatan Darat Yordania di sebelah utara kota Ajlun sampai mereka kalah telak pada bulan Juli 1971. Abu Ali Iyad dieksekusi dan anggota yang bertahan dari Pasukan komando nya membentuk Organisasi Black September, sebuah kelompok pecahan dari Fatah. Pada bulan November 1971, kelompok tersebut membunuh perdana menteri Yordania Wasfi al-Tal sebagai pembalasan terhadap eksekusi Abu Ali Iyad itu.

Pada 1960-an dan 1970-an, Fatah disediakan pelatihan untuk berbagai militan di Eropa, Timur Tengah, Asia, dan Afrika, dan kelompok-kelompok pemberontak, dan melakukan serangan terhadap berbagai sasaran Israel di Eropa Barat dan Timur Tengah selama tahun 1970-an. Beberapa kelompok militan yang berafiliasi untuk Fatah, dan beberapa fedayeen dalam Fatah sendiri, melakukan pembajakan pesawat sipil dan serangan, menggabungkan diri mereka ke Black September, Kelompok Fatah-Revolusioner pimpinan Abu Nidal, kelompok Abu Musa, PFLP, dan PFLP-GC. Fatah menerima senjata, bahan peledak dan pelatihan dari Uni Soviet / Rusia dan beberapa rezim Komunis negara-negara Eropa Timur. Cina dan Pakistan juga memberikan amunisi.

Selain Pertempuran Karameh dan Black September, Fatah juga terlibat dalam perang sipil yang terjadi di Lebanon pada tahun 1975 yang berlangsung selama 15 tahun. Ketika Israel menyerang Lebanon pada tahun 1982, organisasi Fatah terpecah dan menyebar ke beberapa negara di Timur Tengah, sebelum akhirnya kepemimpinannya berkantor di Tunisia, sampai tahun 1993.


PFLP

Front Popular Perjuangan Palestina  (Bahasa Arab: الجبهة الشعبية لتحرير فلسطين, al-Jabhah al-Sha`biyyah li-Taḥrīr Filasṭīn) adalah organisasi sekuler politik dan militer di Palestina yang didirikan oleh George Habash , seorang warga kristen Palestina. Organisasi ini beraliran Marxis-Leninis atau sosialis / kiri, yang didirikan pada taun 1967. Walaupun PFLP mempunyai kursi di dewan eksekutif PLO umumnya akan tetapi dianggap memiliki pengaruh yang sangat terbatas dalam perpolitikan Palestina.

PFLP secara umum mengambil sikap garis keras terhadap aspirasi nasional Palestina, menentang sikap Fatah yang lebih moderat, menentang negosiasi dengan pemerintah Israel, dan cenderung menggunakan solusi satu-negara dalam konflik Israel-Palestina. Sayap militer PFLP disebut Brigade Abu Ali Mustapha. PFLP menjadi terkenal setelah mempelopori pembajakan-pembajakan pesawat di akhir tahun 60-an dan awal 70-an.


Dr George Habash
Setelah penandatanganan Persetujuan Perdamaian Oslo pada tahun 1993, Habash dan PFLP pecah sepenuhnya dengan Arafat, dan menuduhnya telah menjual revolusi Palestina. Kelompok ini mendirikan sebuah aliansi anti-Arafat dan anti-Oslo di Damaskus, untuk pertama kalinya bergabung dengan seperti  kelompok-kelompok Islam non-PLO seperti, Hamas dan Jihad Islam Palestina, yang telah tumbuh menjadi terkenal selama Intifadah Pertama. Setelah menemukan posisi steril, dengan dinamika politik Palestina bermain keluar di Tepi Barat dan daerah Gaza dari Otoritas Nasional Palestina (PNA), Habash dengan hati-hati berusaha untuk kembali memperbaiki hubungan dengan Arafat, dan mendapatkan suatu pegangan pasca-Oslo politik tanpa mengorbankan prinsip dasar PFLP .


Leila Khaled
Pada tanggal 6 September 1970, PFLP (termasuk Leila Khaled) membajak empat pesawat penumpang dari Pan Am, TWA dan Swissair pada penerbangan ke New York dari Brussels, Frankfurt dan Zürich, dan gagal dalam upaya untuk membajak sebuah pesawat El Al yang mendarat dengan selamat di London setelah satu pembajak tewas dan lainnya dikuasai, dan pada tanggal 9 September 1970, membajak sebuah penerbangan BOAC dari Bahrain ke London melalui Beirut. Penerbangan Pan Am dialihkan ke Kairo, penerbangan TWA, Swissair dan BOAC dialihkan ke Lapangan Dawson di Zarqa, Yordania. Pesawat TWA, Swissair dan BOAC yang kemudian diledakkan oleh PFLP pada 12 September, di depan media dunia, setelah semua penumpang diturunkan dari pesawat. Peristiwa ini sangat penting, karena inilah kemudian yang menjadi alasan untuk bentrokan antara pasukan September Hitam Palestina dan Yordania.
Pada tanggal 30 Mei 1972, 28 penumpang ditembak mati di Bandara Internasional Ben Gurion oleh anggota Tentara Merah Jepang bekerjasama dengan PFLP dalam apa yang dikenal sebagai pembantaian Bandara Lod.


Brigade Abu Ali Mustafa [Sayap Militer PFLP]

Pada tanggal 13 Oktober 1977, PFLP membajak Lufthansa penerbangan LH181, sebuah Boeing 737 terbang dari Palma de Mallorca ke Frankfurt. Setelah pemberhentian berbagai pilot tewas. Para penumpang dan awak yang tersisa akhirnya diselamatkan oleh pasukan khusus kontra-terorisme Jerman.

Pada 3 Oktober 1980 empat orang tewas dan puluhan luka-luka dalam pemboman sinagog di Paris. Itulah sebagian dari serangkaian aksi bersenjata yang dilakukan oleh personel PFLP, yang mana masih banyak lagi yg belum dimasukkan ke dalam note ini.

----------------------------------
dari berbagai sumber.

Jumat, 05 Oktober 2012

Perjuangan Putin melawan Lobby Zionist di Rusia

Putin termasuk kepala negara yang mencoba untuk melindungi  rakyatnya dari misi global satu pusat kekuasaan Yahudi. Tidak ada yang saat ini berani mengkritik "umat pilihan tuhan" secara terbuka, meskipun fakta bahwa perbuatan mereka sangat sering merupakan kebalikan dari perdamaian dan rekonsiliasi. Seorang presiden Prancis Presiden Francois Mitterand tahu banyak tentang kejahatan kartel Yahudi yang terorganisir ini. Tapi ia hanya berani mengucapkan kata yang terbuka selama percakapannya dengan penulis Perancis Jean d'Ormesson  yang terkenal: "Anda harus mengakui bahwa pengaruh lobi Yahudi sangat kuat dan berbahaya." (Die Welt -. Januari 12, 2000, hal 30).

Pada 28 Juli 2000, Vladimir Putin mengumpulkan 18 pengusaha paling kuat di Rusia untuk sebuah pertemuan yang belum pernah terjadi sebelumnya. Ini adalah awal dari kampanye Putin untuk menghancurkan dan mengurangi kekuatan sekelompok orang yang telah menghasilkan kekayaan luar biasa besar dari reformasi yang dirancang untuk membuka jalan bagi suatu transformasi dari ekonomi terencana Soviet ke ekonomi pasar bebas. Presiden Rusia Vladimir Putin menulis ulang aturan lagi. Dengan tegas, Putin mengatakan kepada orang-orang terkaya Rusia tersebut bahwa permainan mereka telah berakhir, dan ia mengecam mereka sebagai pencipta sebuah negara korup.

Secara signifikan Presiden Rusia, Vladimir Putin, memulai perang melawan kartel zionist Internasional. Pertama, Vladimir Gussinski, seorang oligarki (kata Rusia untuk konglomerat Yahudi) dan pemimpin komunitas Yahudi di Rusia, ditangkap. Penangkapannya mengundang reaksi  intens di Amerika. Seorang Senator Yahudi  AS,  Lantos berseru tiga kali di hadapan kamera CNN: "nasib Putin telah tamat!".

Sulit membayangkan bahwa seorang kepala negara akan berani saat ini untuk membuat orang seperti Vladimir Gussinski, orang terkuat kedua dari Kongres Yahudi Dunia dan media yang berkuasa di Rusia, akhirnya dipenjara atas tuduhan penipuan yang jumlahnya miliaran. Pertarungan antara Putin dan Kongres Yahudi Dunia (Gussinski) dimenangkan oleh Putin. Namun, Gussinski diizinkan untuk keluar dari penjara untuk sementara dengan jaminan, tetapi malah melarikan diri dari Rusia. Jelas ada kesepakatan telah terjadi, Gussinski diijinkan untuk melarikan diri tapi dia harus mengembalikan kerajaan media jahatnya untuk negara Rusia: "Gussinski diijinkan berangkat ke Spanyol [Soto Grande, dekat Gibraltar] 'Setelah pengusiran faktual Gussinski.', Beresovski menulis,' satu-satunya stasiun TV swasta, NTW telah menjadi milik pemerintah sekali lagi'. oleh karena itu ORT [stasiun TV milik Beresovski]' adalah saluran TV yang  tidak sepenuhnya dikontrol oleh pemerintah’," maka Boris Beresovski, provokator kelas kakap terhadap rakyat Rusia, meratapinya. (Die Welt, 5 September 2000, hal. 6)

Pada saat penangkapan Gussinski itu, Beresovski punya cukup alasan untuk gemetar, karena dia mengerti betul apa yang Putin fikirkan tentangnya: "Seorang pembantu Presiden Rusia terpilih Vladimir Putin menggambarkan dua orang Yahudi taipan media tersebut sebagai 'bakteri yang tinggal di tubuh tetapi harus mati ketika tubuh mulai pulih." (Jewish Telegraph Agency, 2 April 2000). Memang, Beresovski ada di baris berikutnya untuk melarikan diri dari Rusia dan mengembalikan imperium perusahaannya kepada pihak berwenang Rusia.

Orang-orang Yahudi Rusia yang berkuasa mendapat pukulan  telak setelah kasus penangkapan terhadap Beresovski dan Gussinski terjadi. Sementara itu mereka diam-diam mengalirkan miliaran Dolar untuk membiayai dan mengerahkan kekuatan politik oposisi terhadap Putin. Setelah Gussinski dan Beresovski melarikan diri dari Rusia dan kerajaan mereka disita oleh pemerintah, pusat-pusat kekuatan zionist bekerja keras untuk mengatur Michail Chodorkovski agar menjadi penguasa Yahudi masa depan di Rusia. Putin tahu persis bahwa kartel yahudi ingin balas dendam atas Gussinski dan Beresovski, seandainya ia kalah dalam pemilu berikutnya. Kata-kata Senator AS-Lantos, "nasib Putin telah tamat!", masih bergema di telinganya. Jika miliarder Chodorkovski berhasil dalam menumbangkan Presiden Putin, maka nasib Putin memang akan segera tamat. Oleh karena itu Putin melihat, dari sudut pandangnya, bahwa tidak ada pilihan lain selain menghancurkan pusat-pusat kekuasaan Yahudi di Rusia.

Ini adalah gambaran yang terlihat dari pertarungan yang sekarang terbuka antara elit globalis Rusia, yang mengitari Chodorkovski, dan Putin dan teman seperjuangan Rusianya. Faktanya adalah, Rusia kini secara resmi telah menyatakan perang melawan oligarki Yahudi. Tampaknya Presiden Rusia ini serius membebaskan rakyatnya dari cengkeraman kaum penghisap globalistik.

Rakyat Rusia benar-benar diperbudak oleh oligarki melalui industri minyak dan sistem perbankan. Keserakahan orang-orang ini sangat sesat dan sikap mereka terhadap kelas pekerja yang begitu berani dan sombong bahwa mereka bertujuan untuk mencapai kekuasaan politik mutlak, sebagaimana yang terjadi dengan Beresovski bawah si pemabuk Jelzin. Delapan oligarki Rusia berbagi kekayaan di antara mereka: "Kekayaan kaum oligarki 'berasal dari berbagai transaksi gelap. Mereka membagi kekayaan negara itu di antara mereka sendiri tanpa sepengetahuan pendahulu mereka pada tahun sembilan puluhan .... Delapan besar kartel  industri keuangan mengontrol ekonomi Rusia saat itu." (Die Welt, 5 Juli 2003, hal. 11) Perusahaan-perusahaan milik kaum oligarki tersebut meraup miliaran Dolar yang diperoleh melalui penggelapan uang. Sistem peradilan Rusia kini menyelidiki kejahatan besar tersebut dan tampak bahwa Putin bertekad untuk menyapu bersih negaranya dari kotoran globalistik.

Dengan menangkap antek berkuasa dari Chodorkovski yang paling penting, sistem peradilan Rusia telah memotong lengan kanan Chodorkovski. Pendiri kuat Menatep Bank tersebut dipaksa untuk menonton penangkapan Lebedjev, hanya sebagai optimis penyelidikan ekstensif pada mega-penipuan tuduhan terhadap dia dan oligarki Yahudi lainnya. "Platon Lebedjew, direktur dari Grup Menatep yang merupakan pemegang saham utama dari perusahaan minyak raksasa Yukos, ditangkap .... Dunia bisnis Rusia terkejut oleh fakta bahwa Lebedjev sebagai salah satu oligarki, dan Menatep sebagai salah satu para konglomerat industri dan keuangan terbesar di Rusia, mendapat tuntutan hukum .... BosMenatep tersebut didakwani atas penggelapan uang, dan merugikan negara Rusia sebesar 280 juta US-Dollar .... Surat dakwaan tersebut dapat menjatuhkan hukuman sepuluh tahun penjara  untuk Lebedjev. (Die Welt, 4 Juli 2003, hal. 13) "Setiap orang dalam tahu bahwa Chodorkovski adalah target nyata, meskipun yang ditangkap adalah Lebedjev." (Die Welt, 5 Juli 2003, hal. 11) "Chodorkovski diyakini menjadi orang terkaya di Rusia yang memiliki delapan miliar dolar dalam bentuk tunai. Untuk pertama kalinya tahun ini Lebedjev tercatat sebagai miliarder oleh 'Majalah Forbes'-"(Die Welt, 4 Juli 2003, hal. 13).

Mengeksploitasi Rusia miliaran Dolar tampaknya tidak cukup untuk Chodorkovski. Dia berusaha untuk membuat seluruh tanah Rusia dengan sumber dayanya yang sangat besar sebagai propertinya sendiri. Untuk beberapa waktu, kelompok oligarki raksasa tersebut mulai membiayai partai politik yang melibatkan seluruh momok politik untuk menyebarkan oposisi politik seperti terhadap Presiden Putin. Dengan menggunakan sejumlah besar keuangan untuk lanskap politik Rusia, Chodorkovski berharap kelancaran jalan ke kantor presiden: " Chodorkovski tidak hanya menentang beberapa keputusan politik dari Presiden Putin, ia juga memberikan kontribusi uang dalam jumlah besar untuk partai-partai kiri dan kanan untuk membangun lobi parlemen untuk melemahkan partai Putin, United Russia. Dia mengakui bahwa dia mungkin berambisi untuk menjadi Presiden pada tahun 2008. "(Die Welt, 2003/07/04, S. 13)

Putin saat ini adalah satu-satunya kepala negara yang menolak untuk dibodohi oleh elit kekuasaan asing di negaranya sendiri. Resistensinya dengan berani tersebut sangat beresiko, akibatnya bisa sama dengan nasib negara Nasionalis-Sosialis Jerman [zaman dulu]. Mereka tahu benar risiko dari menentang kebijakan kartel Yahudi tersebut, sebagaimana Dr. Goebbels secara terbuka menyatakan di konvensi NSDAP di 1936: "Kita tahu siapa dan apa mereka itu, kami adalah satu-satunya pemerintah di dunia yang memiliki keberanian, meskipun bahaya, kami berani menunjuk jari pada para penjahat semuanya. Kami menyebut nama-nama mereka dengan keras." (Dokumen Politik Jerman,, 1937 Vol. 4, hal. 53)


----------------------------------------
sumber [diterjemahkan dari]:

http://globalfire.tv/nj/03en/politics/putin_jews.htm

The Bob-and-Weave Style of Ahmadinejad



Penulis : Dina Y. Sulaeman* 27-09-2012

David Ignatius, seorang kolumnis di Washington Post menyebut gaya bicara Ahmadinejad saat diwawancarai media AS sebagai gaya bob-and-weave. Saya coba mencari tahu apa itu, ternyata terkait dengan tinju. Seorang petinju yang bergaya bob-and-weave akan bergerak dari sisi ke sisi, dari belakang ke depan, untuk menghindari
pukulan lawannya dan membuat lawannya kehilangan keseimbangan. Benar saja, dengan gayanya ini Ahmadinejad berhasil membuat host sekelas Piers Morgan tampak seperti badut karena ditertawakan oleh penonton; setidaknya, oleh saya yang memang berkali-kali tertawa saat menyaksikan rekaman wawancara Ahmadinejad di CNN tanggal 24 September lalu.

Sejak awal, Ahmadinejad sudah memperlihatkan ‘kelas'-nya. Begitu wawancara dimulai, Morgan langsung mengajukan pertanyaan intimidatif, "Banyak orang AS yang melihat Anda sebagai musuh publik no 1. Bagaimana perasaan Anda atas hal ini?"

Ahmadinejad sama sekali tidak terintimidasi, bahkan terlihat menahan senyum. Dia menjawab tenang dengan diawali basmalah dan doa, "Bismillahirrahmaanirrahim. Allahumma ajjil liwaliyyikal faraj... Selamat pagi. Saya menyampaikan salam kepada semua rakyat AS yang mengagumkan dan seluruh orang yang menyaksikan program Anda. Kalaupun Anda punya kebencian terhadap saya, jangan tularkan kepada orang lain di AS. Kami mencintai seluruh rakyat AS and rakyat Iran mendoakan kedamaian dan stabilitas bagi seluruh dunia."

Selanjutnya, Morgan mengajukan pertanyaan yang tidak penting; tapi berhasil dijawab dengan kalimat yang bermakna dalam (penting) bagi manusia.

Morgan bertanya, "Anda datang untuk berpidato di PBB. Banyak yang menilai bahwa ini adalah pidato terpenting dalam hidup Anda. Apa pendapat Anda?"

Ahmadinejad menjawab, "Tidak, ini tidaklah pidato terpenting dalam hidup saya. Tapi saya berpendapat bahwa seluruh momen hidup manusia itu penting bagi si manusia itu, karena waktu yang berlalu tidak akan bisa kembali. Semua momen dalam hidup manusia itu penting..."

Morgan lalu berusaha menjebak dengan pertanyaan, "Saat ini sedang terjadi gelombang protes di Timteng atas video yang menghina Nabi Muhammad. Sebagai hasilnya, terjadi penyerangan terhadap kedubes-kedubes AS, termasuk pembunuhan terhadap Dubes AS di Libya. Apa Anda mengutuk penyerangan yang menjadi penyebab pembunuhan ini?"

Dengan cerdas Ahmadinejad membalikkan sudut pandang terhadap topik ini, "Pertama, kami mengutuk segala bentuk aksi provokatif yang menyinggung pemikiran dan perasaan relijius rakyat sebagaimana kami juga menutuk segala bentuk ekstrimisme. Tentu saja, apa yang sudah terjadi adalah buruk; menghina Nabi Suci adalah sangat buruk. Ini tidak ada hubungannya dengan kebebasan berbicara. Ini adalah bukti dari penyelewengan kebebasan dan di banyak tempat ini termasuk sebagai kriminalitas; hal ini tidak seharusnya terjadi... Tapi kami juga berpendapat bahwa masalah ini harus diselesaikan dalam atmosfer kemanusiaan dan tidak sampai melenyapkan nyawa manusia..."

Morgan masih terus mengejar, "Para demonstran di Timteng mengancam para staf kedutaan AS, Mereka mengancam membunuh [staff kedutaan itu]. Apa Anda pikir seharusnya mereka menghentikan [perilaku] hal ini?"

Ahmadinejad menjawab, "Saya tidak bisa mengatur apa yang harus dilakukan rakyat dari negara lain. Tapi saya percaya bahwa ekstrimisme akan melahirkan ekstrimisme lainnya. Mungkin jika politisi Barat mengambil posisi yang tepat dalam menangani kasus ini, saya pikir kondisi akan membaik. Tetapi sebagian besar bangsa-bangsa tidaklah menginginkan ketegangan dan konflik."

Soal Syria, Morgan kembali berusaha menjebak, kurang lebih kalimatnya begini, "Anda ini katanya pendukung perdamaian, Anda juga mendukung hak untuk protes. Apakah Anda mengutuk Bashar Assad yang telah membantai ribuan rakyatnya? Apa Anda sudah sampaikan kepada Assad bahwa dia harus hentikan semua ini?"

Ahmadinejad tak terpancing. Dengan nada tetap tenang dia menjawab dengan cara membalikkan lagi sudut pandang bahwa sumber kisruh bukanlah Assad, tapi campur tangan asing. Bahwa yang terjadi adalah pertempuran antara dua pihak yang bersenjata lengkap, bukan antara rezim keji versus rakyat tak berdosa.

Ahmadinejad berkata, "Saya sebelumnya sudah mengungkapkan posisi saya secara jelas. Saya tidak bisa ikut campur dalam urusan internal Syria; tetapi saya bisa mengumumkan pendapat saya. Sebagian pihak telah bekerja keras menyuplai senjata kepada oposisi Syria. Pemerintah Syria juga memiliki perlengkapan untuk masuk ke dalam konflik ini. Dan sebagian pihak berusaha melakukan campur tangan secara militer dalam konflik ini; kami menolak hal ini. Kami percaya bahwa konflik ini harus diselesaikan melalui dialog tanpa campur tangan asing. Banyak pihak yang mendorong terjadinya konflik ini. Saya sebagai presiden sudah menyampaikan ke berbagai negara secara langsung, ‘Anda sudah mendorong terjadinya konflik ini.' Pemerintahan Syria adalah pemerintahan yang independen dan pasti akan mempertahankan pemerintahan mereka. Ketika terjadi pertempuran, maka tidak ada ampun; jika satu pihak membunuh, pihak lain akan membalas, dan tidak akan berhenti."

Morgan sempat terjebak oleh pertanyaan dan sikapnya sendiri ketika membahas Holocaust. Morgan berkata, "Apa Anda percaya bahwa Holocaust terjadi? Banyak orang Yahudi yang menilai Anda sebagai orang yang menganggap tragedi ini tidak pernah terjadi."

Ahmadinejad malah menjawab dengan pertanyaan lagi, "Ada dua pertanyaan yang selama ini sudah saya ajukan terkait Holocaust tapi tidak ada yang memberikan jawaban kepada saya. Pertama, mengapa di Eropa ada larangan untuk melakukan penelitian terhadap Holocaust, bahkan peneliti Holocaust dipenjarakan?"

Morgan memotong kalimat Ahmadinejad. Ahmadinejad dan Morgan sempat beberapa detik bicara bersamaan, tapi Ahmadinejad kemudian memilih diam sampai Morgan selesai bicara. Morgan berkata, "Sudah sangat banyak penelitian terkait Holocaust. Ini adalah kejadian yang tidak perlu dipertanyakan lagi. Ada 6 juta Yahudi yang tewas dalam kejadian itu. Apa Anda meragukan fakta ini?"

Ahmadinejad balik bertanya, "Apa Anda percaya pada kebebasan berpikir dan kebebasan ide?" Morgan menjawab, "Saya percaya pada data."

Ahmadinejad mengejar, seolah kini dialah yang jadi host, "Apa Anda percaya pada kebebasan untuk meneliti?"

Morgan menjawab lagi dan mereka berdua saling bertabrakan bicara. Ahmadinejad berusaha terus mengejar Morgan dengan pertanyaan soal kebebasan untuk melakukan penelitian, sementara Morgan berkali-kali bertanya, "Apa Anda percaya ada 6 juta Yahudi tewas akibat Holocaust?"

Morgan terus-terang berkata bahwa ia ingin jawaban "yes or no" . Tentu saja, bukan Ahmadinejad namanya kalau ia terpancing dan menjawab sesuai keinginan Morgan. Terakhir, Ahmadinejad dengan senyum dikulum malah menasehati Morgan, bahwa etika menjadi host adalah menunggu sampai orang yang diwawancarai selesai menjawab, bukannya terus-menerus menyela demi mendapatkan jawaban yes or no. Morgan terlihat malu dan meminta maaf atas ‘impertinence' [kekurangajaran] yang dilakukannya dan mempersilahkan Ahmadinejad menjawab sesuai keinginan. Sebelum menjawab panjang lebar, Ahmadinejad melanjutkan nasehatnya sambil terus tersenyum, "Tapi Anda tidak bisa memaksa saya menjawab dengan jawaban yang Anda anggap sebagai jawaban yang tepat"

Soal homoseksualitas, lagi-lagi Morgan kena batunya. Awalnya Morgan menyindir, "Anda bicara soal kebebasan. Tapi di Iran homoseksualitas dilarang, anak gadis dilarang main ski. Kebebasan macam apa ini?"

Ahmadinejad menjawab, "Anda mencampuradukkan beberapa hal sekaligus. Anak gadis dilarang main ski di Iran? Siapa yang bilang itu pada Anda? Saya malah mendengarnya dari Anda." (Ahmadinejad tertawa di akhir kalimatnya)

Ketika dikejar soal homoseksualitas (Morgan menanyakan, ‘Anda percaya bahwa ada manusia yang terlahir sebagai homoseks?'), Ahmadinejad menjawab, "Masalah di dunia ini jauh lebih besar daripada masalah apakah seorang gadis boleh main ski atau tidak...[lalu bercerita tentang kemiskinan di AS, penjajahan, dll]

Morgan terus mengejar, Ahmadinejad tak jua terpancing, dan akhirnya host CNN itu bertanya, "Kalau anak Anda ternyata homoseks apa yang akan Anda lakukan?"

Tanpa terpancing emosi, Ahmadinejad bicara soal perlunya pendidikan yang tepat dan sistem politik yang harus direformasi [demi mengatasi masalah homoseksualitas]. Dan skak mat, "Tapi meskipun Anda atau sebuah kelompok menganggap sebuah perilaku buruk itu sebagai sesuatu yang baik, Anda tidak bisa memaksa negara-negara lain atau kelompok lain untuk memberikan pengakuan yang sama. "

Terakhir, Morgan bertanya, "Berapa kali dalam hidup Anda, Anda jatuh cinta?"

Ahmadinejad menjawab sambil tertawa, "Saya mencintai semua manusia. Tentu saja yang paling saya cintai adalah keluarga saya."

Morgan yang sepanjang wawancara terlihat tegang, kali ini tertawa lebar dan menyebut jawaban Ahmadinejad sebagai ‘best answer'.

Tak heran bila David Ignatius juga menyebut Ahmadinejad sebagai sosok yang punya kepercayaan diri tanpa henti (unrelenting self-confidence) dan menurutnya, inilah penyebab Ahmadinejad selama ini mampu bertahan di tengah konstelasi politik dalam dan luar negerinya. (IRIB Indonesia)